Pedoman Harkitnas Tahun 2018 (Hari Kebangkitan Nasional) Ke 110
Pedoman Harkitnas Tahun 2018 (Hari Kebangkitan Nasional) ke 110. Setelah dikeluarkannya KepMenkominfo no 596 tahun 2018 wacana Pembentukan Panitia Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 Tahun 2018, kami turut serta menyebarluaskan informasi mengenai file Pedoman Harkitnas Tahun 2018 dengan cara ikut membagikan link unduh atau link downloadnya. Pada artikel ini memang sengaja akan kami ulas mengenai Pedoman penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2018 supaya masyarat di Indonesia sanggup seragam dalam merayakan Harkitnas pada tahun ini. Hari Kebangkitan Nasional diperigati setiap tanggal 20 Mei tiap tahunnya, namun untuk tahun 2018 ini Upacara bendera akan dilaksanakan pada hari Senin, 21 Mei 2018.
Download Pedoman Harkitnas Ke-110 Tahun 2018. Pada artikel ini, Anda sanggup pribadi mengunduh file fatwa harkitnas pada link download yang sudah kami sediakan di bawah sendiri. Namun, anda juga sanggup melihat cuplikan isi dari File Pedoman penyelenggaraan tersebut, Selain Upacara bendera ada juga beberapa jadwal kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka perayaan harkitnas pada tahun 2018 ini, diantaranya yakni Seminar dan Dialog Interaktif, Ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Lomba Pidato bagi ASN antar kementerian/lembaga/pemda, Bakti Sosial dan Koordinasi, publikasi dan Dokumentasi yang berupa Coverage news, baliho dan spanduk, lembaga obrolan di TV dan Radio serta pada Media Sosial dan Dokumentasi kegiatan. Apabila Anda ingin tau dengan isi dari file fatwa tersebut, maka pribadi saja simak isinya di bawah ini:
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2018
A. LATAR BELAKANG
Ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk banyak sekali perkumpulan, lebih dari seabad lalu, kita nyaris tak punya apa-apa selain semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa. Namun sejarah kemudian menandakan bahwa dua hal fundamental yang menempel pada setiap insan Indonesia itu saja telah cukup, asal bersatu dalam keinginan yang sama: Kemerdekaan bangsa.
Bersatu, yakni kata kunci ketika kita ingin mencapai keinginan yang sangat mulia namun pada ketika yang sama tantangan yang mahakuat menghadang di depan. Boedi Oetama menawarkan pola bagiamana dengan berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal-muasal suku karenanya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme yang menjadi materi bakar utama kemerdekaan.
Boedi Oetomo menjadi satu penanda bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Presiden Pertama dan Ploklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno, menyampaikan bahwa dengan Boedi Oetomo untuk pertama kalinya kita mulai menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan itu.
"Pada hari itu kita mulai memasuki satu cara gres untuk melakukan ide, satu naluri pokok daripada bangsa Indonesia.
Naluri pokok ingin merdeka, naluri pokok ingin hidup berharkat sebagai insan dan sebagi bangsa. Cara gres itu ialahan cara mengejar sesuatu maksud dengan alat organisasi politik, cara berjuang dengan tenaga persatuan", ucap Soekarno.
Para pendahulu yang berkumpul itu menawarkan yang erbaik bagi terbentuknya bangsa melalui organisasi. Bukan pertama-tama dengan menawarkan harta atau senjata, melainkan dengan kesepakatan sepenuh jiwa raga. Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana ketika itu, mereka terus menghidup-hidupi api nasionalisme dalam diri masing-masing.
Seratus sepuluh tahun kemudian bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Rakyatnya telah menikmati hasil usaha para pahlawannya berupa meningkatnya perekonomian, kesehatan, pendidikan, meski belum sempurna. Keringat dan darah pendahulu bangsa telah bermetamorfosis menjadi hamparan permadani perikehidupan yang nyaman dalam rengkuhan kelambu kemerdekaan.
Kalau kini bangsa ini punya apapun yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa dengan kondisi embrio bangsa seabab kemudian yang berada dalam rundungan kepapaan pun kita bisa menghasilkan energi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan. Apalagi, kini ketika kita mempunyai hampir segalanya untuk berbuat lebih bagi kebangkitan bangsa, tak berkekurangan dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Pada awal tahun 2018 ini, Presiden Joko widodo menyatakan bahwa pembangunan sumber daya insan (SDM) akan menjadi fokus Pemerintah pada tahun 2019, menggantikan percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pada 2015-2018. Melalui pembangunan insan yang terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya.
Bayangkan bila kita sepenuhnya berhasil membangun sumber daya insan unggul dari seluruh dari 260-an juta lebih penduduk negeri ini. Bercermin dari Keberhasilan Boedi Oetomo menggalang ide nasionalisme mulai dengan segelintir orang seabad lalu, maka apa jadinya bila seluruh sumber daya insan unggul kita ketika ini berhimpun dalam ide nasionalisme yang sama, dalam keinginan untuk kejayaan bangsa yang sama?
Kekayaan alam, betapapun, merupakan sumber daya yang terbatas Butuh segudang prasyarat untuk bisa dieksploitasi, pun selalu ada limit untuk menggenjot pemanfaatannya. Sedangkan sumber daya insan kita menyediakan kapasitas dan kapabilitas yang sangt luas utnuk dikembangkan. Kebangkita sumber daya insan Indonesia secara bahu-membahu dan kompak, tanpa terdistraksi oleh godaan-godaan yang kontraproduktif, akan membawa kepada kejayaan bangsa, selain secara otomatis bagi individu-individunya sendiri.
Oleh alasannya yakni itu tema "PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA MEMPERKUAT PONDASI KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA DI ERA DIGITAL" dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2018, ini harus dimaknai dengan upaya-upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia untuk menyebarkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh banyak sekali pihak, baik pemerintah maupun swasta. Pengembangan kapasitas sumber daya insan juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, supaya bangsa ini bangkita secara bahu-membahu dalam kerangka kebangsaan Indonesia.
B. TUJUAN
Tujuan peringatan 110 tahun kebangkitan Nasional Tahun 2018 yakni untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam melakukan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan susila berbangsa dan bernegara, mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
C. TEMA
Tema peringatan 110 Tahun kebangkitan Nasional tanggal 20 Mi 2018 yakni : "PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA MEMPERKUAT PONDASI KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA DI ERA DIGITAL".
D. LOGO
E. POKOK-POKOK KEGIATAN
Kegiatan yang dilaksanakan dalam peringatan 110 Tahun Harkitnas adalah:
1. Upacara Bendera
Upacara bendera memperingati 110 Tahun kebangkitan Nasional tahun 2018 dilaksanakan secara serentak pada hari Senin tanggal 21 Mei 2018 oleh seluruh karyawan kantor/lembaga/instansi Pemerintah dan Swasta di seluruh Indonesia, seluruh lembaga pendidikan di semua tingkatan baik negeri maupun swasta, kantor lembaga negara, serta seluruh Kantor Perwakitan RI/Kedutaan Besar yang ada di luar negeri.
Tata Upacara Bendera:
i. Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih
ii. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
iii. Mengheningkan Cipta
iv. Pembacaan Naskah-naskah:
a. Pancasila;
b. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
c. Naskah-naskah lain yang diubahsuaikan dengan penyelenggaraan Upacara.
v. Pembacaan naskah Pidato Menteri Komunikasi dan Informatika menyambut 110 Tahun Peringatan Hari Kebangkita Nasional oleh inspektur upacara.
vi. Menyanyikan lagu-lagu usaha (Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa, dll)
vii. Pembacaan do'a (do'a disusun dan dibacakan oleh masing-masing instansi penyelenggara upacara).
2. Seminar dan Dialog Interaktif
3. Ziarah ke Taman Makan Pahlawan
4. Lomba Pidato bagi ASN Antar Kementerian/Lembaga/Pemda
5. Bakti Sosial
6. Koordinasi, Publikasi dan Dokumentasi
* (selengkapnya silahkan pribadi download file Pedoman Harkitnas Resmi dari Kominfo Tahun 2018 pada link download yang sudah kami sediakan di bawah).
Demikianlah tadi beberapa cuplikan isi dari Lampiran II Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 596 tahun 2018 wacana Pembentukan Panitia Penyelenggara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2018, yang didalamnya juga terdapat Pedoman Penyelenggaraan Peringatan hari Kebangkitan Nasional Tahun 2018. Apabila masih ada informasi yang kurang jelas, Anda bisa pribadi mendownload file aslinya yang terdapat dalam link download yang telah tersedia di bawah. Sekian Terimakasih, semoga membantu.
Link Download:
Komentar
Posting Komentar